English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Thursday, August 26, 2010

MENJEMPUT REZEKI

*Oleh Ilyas Malewa*


Uang bukanlah hal yang harus selalu dipikirkan , karena Allah Maha Tahu kebutuhan kita, lebih tahu dari diri kita sendiri. Banyak cara menjemput rezeki yang halal. Oleh karena itu lupakan rezeki yang haram. Buat apa? Sebab yang halal saja banyak jika kita mau berusaha. Sesungguhnya rezeki Allah tidak akan habis meskipun kita semua kaya raya dengan cara yang halal.

Kita tidak disuruh untuk mencari rezeki , akan tetapi kita disuruh untuk menjemput rezeki yang sebenarnya sudah disediakan oleh Allah SWT untuk kita, karena memang jatah kita sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelum kita lahir. Allah yang membuat rezeki menjadi sesuatu yang unik, apabila kita tidak paham, pasti hari-hari kita akan di perbudak, selain membuat kita sengsara, juga menyita seluruh waktu hidup kita.

Rezeki kita ada yang ditunaikan , Tidak ada keraguan bahwa setiap makhluk yang Allah ciptakan dari yang paling kecil sampai terbesar, semuanya sudah dilengkapi dengan rezekinya. Karena itu tidak boleh ada keraguan di hati kita, kita sudah dilengkapi dengan rezeki. Bukankah selama ini pun kita selalu makan dan minum?

Allah telah menyatakan di dalam Al-Qur’an bahwa Dia yang menanggung rezeki kita, “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melaikan Allah-lah yang memberi rezekinya.” (QS Hud [11]: 6), Seandainya kita menghindar dari rezeki kita sebagaimna kita menghindari kematian, niscaya rezeki itu tetap mendatangi kita sebagaimana kematian mendatangi kita. Rezeki itu lebih kuat mendatangi kita dari pada ajal, kita tidak akan mati sebelum sempurna ajal dan rezeki kita.

Rezeki kita ada yang digantungkan, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 11). Katakanlah, kita diberi jatah seukuran drum, tetapi kalau kita malas tidak bersungguh-sungguh, lalu kita hanya mendapatkan hanya sekedar gayung maka bukan karena kita tidak memiliki jatah rezeki, melainkan kita kurang terampil menjemput jatah kita. Atau ada kalanya sudah mati-matian berjuang, segala daya upaya dilakukan, tetapi hasilnya tetap terbatas sebesar ember, karena hanya itulah ukuran jatah kita.

Rezeki kita ada yang dijanjikan. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengikari nikmat-ku, sesungguhnya azab-ku sangat berat.” (QS Ibrahim [14]: 17). Ada orang yang rumahnya sederhana , pakaiannya sederhana, makanannya sederhana tetapi bisa menjamu begitu banyak tamu, menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi. Mereka berprinsip dengan janji Allah yang selalu akan memberi lebih kepada orang yang bersyukur, sehingga walaupun untuk dirinya terbatas, tetapi kebaikannya tidak terbatas.

Semua orang sudah memiliki jatah rezeki. Kegigihan dan kesungguhan untuk menjemputnya bisa mempercepat datangnya jatah itu. Rezeki yang dicari belum tentu ada. Rezeki yang dijemput pasti ada, namun mungkin tidak bertemu. Agar bertemu, tentu diperlukan input dan keahlian tersendiri.

Adakalanya semangat yang payah membuat usaha menjadi goyah. Ilmu yang sedikit membuat usaha kurang menggigit. Amal yang tidak terus menerus membuat usaha melemah. Bukan persoalan tidak adanya rezeki, melainkan terampil menjemputnya atau tidak.

Mengapa ada orang miskin bukan karena ia tidak memiliki rezeki , melainkan karena tidak terampil menjemputnya. Jangan berburuk sangka bahwa Allah tidak memberi orang miskin itu rezeki. Miskin juga bukan takdir, melainkan sebuah keadaan yang dipilih oleh manusia itu sendiri.

Akhir kata, Urusan rezeki ada ditangan Allah, Dia akan memberi rezeki orang yang dia kehendaki dan menahan rezeki orang yang dia kehendaki. Tidak ada yang mampu memberi rezeki yang Dia tahan dan tidak ada yang mampu menahan rezeki yang hendak Dia berikan , karena Allah tidak membebani kita untuk memberi rezeki kepada diri kita sendiri. Allah-lah yang memberi kita rezeki, harta itu diturunkan sesungguhnya hanyalah untuk membantu kita dalam menegakkan hak-hak Allah.

0 comments:

Post a Comment