English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Wednesday, October 6, 2010

D E R M A W A N

Allah SWT berfirman , “Kamu tidak akan memperoleh kebaikan yang sempurna sehingga kamu mendermakan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu dermakan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. 3:92) Pada kenyataannya , diantara kita ada yang hidup dengan penghasilan besar, kaya dan hidup dalam kemewahan. Sebagian lagi ada yang berpenghasilan pas-pasan , hidup sederhana , adapula yang pakir miskin dan hidup dalam kemelaratan. Islam mengingatkan bahwa jurang pemisah diantara kita ini tidak perlu terjadi.

Karenanya, agama kita memanggil kepada siapa saja yang memiliki harta agar mendermakan sebagian harta yang ia miliki kepada mereka yang membutuhkan. Dan hanya dengan perilaku dermawan akan tercipta kebaikan dan ketentraman di tengah-tengah kita.

Menjadi seorang dermawan bukanlah sesuatu yang mudah. Dermawan adalah mereka yang menyisihkan sebagian hartanya tidak dengan sikap riya , memberikan sesuatu dengan penuh keikhlasan dan hanya semata-mata mengharap ridha Allah SWT. Ia mengimani , menyakini bahwa apa yang ia lakukan di dunia ini akan memperoleh balasan dan apa yang ia dermakan , kelak di akhirat akan menerima dan memetik buahnya.

Buah bagi para dermawan di akhirat nanti adalah surga. Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang hal ini sebagaimana yang di sabdakan dalam hadis, “Surga itu adalah bahagiannya orang-orang yang pemurah.” Para dermawan yang menyadari bahwa harta yang ia peroleh tidaklah datang dengan sendirinya , karena dalam menjalankan usahanya , ia memerlukan tenaga dan pikiran orang lain. Orang lain itu apakah sebagai pembantu , tenaga ahli , karyawan , sopir dan sebagainya. Karena itu , di dalam harta yang ia miliki terdapat hak orang lain yang perlu dikeluarkan dan di salurkan kepada mereka yang membutuhkan. Sebagaimana firman Allah SWT, “ Dan dalam harta mereka terdapat hak yang meminta-minta dan yang tidak mampu.” (QS 70:24-25)

Ayat tersebut mengajarkan kepada kita bahwa seorang hartawan atau mereka yang diberikan kemudahan dan kelebihan harta oleh Allah SWT, agar menyadari sepenuhnya akan adanya hak fakir miskin di dalam harta yang di milikinya. Karena itu harus segera di kembalikan kepada yang punya, lewat zakat, infaq dan shadaqah. Bagi dermawan harta itu dijadikan alat penggerak dalam kerja sama. Hasilnya , kemudian tidak ditimbun atau disimpan akan tetapi memberi mereka yang membutuhkan uluran tangannya. Mereka berpedoman pada sabda Rasulullah SAW, “Tangan yang diatas lebih baik dari pada tangan yang di bawah.

Akhirnya semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung, orang-orang yang bekerja dan memperoleh penghasilan yang baik dari pekerjaan itu. Dari hasil keringat yang halal , marilah kita sisihkan sebagian untuk orang lain. Semoga kita termasuk diantara mereka yang dermawan. Orang yang bersyukur atas nikmat yang dilimpahkan oleh Allah SWT kepada kita. Dan semoga perilaku dermawan tersebut memperoleh balasan yang setimpal sebagaimana yang di janjikan oleh Allah SWT. (*Aufa*)

0 comments:

Post a Comment