SEJARAH MASJID
Masjid Raya Batam dirancang sebagai pemenuhan kebutuhan akan fasilitas peribadatan yang melayani penduduk Pulau Batam umumnya, khususnya di daerah “Batam Center”. Masjid ini diharapkan dapat menjadi masjid yang representatif, yang menampung kegiatan umat Islam dalam hal keagamaan, pendidikan, sosial, ukhuwah, budaya maupun syiar, hingga menjadi kebanggaan umat Islam di Pulau Batam. Selain hal tersebut diatas, diharapkan masjid ini dapat pula menunjang dunia kepariwisataan nasional.
Hasil akhir rancangan yang
didesain oleh Ir Achmad Noe’man dari PT.BIRANO telah disetujui pada tanggal 31
Agustus 1997 dan mulai di bangun pada tahun 1999. Masjid terambil dari akar
kata sujud yang berarti taat, patuh dan tunduk dengan penuh hormat. Meletakkan
dahi, kedua telapak tangan dan jari-jari kaki adalah bentuk lahiriah yang
paling nyata dari makna-makna diatas. Dari sini bangunan yang secara umum
digunakan untuk sujud, shalat dan mengabdi kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa,
dinamai masjid, yang juga terambil dari akar kata sujud.
Dari akar kata, dipahami
masjid bukan hanya berfungsi sebagai tempat meletakkan dahi yakni sujud dalam
shalat, tetapi juga adalah tempat melakukan aktivitas yang mengandung
makna kepatuhan kepada Allah SWT, atau paling tidak tempat mendorong lahirnya
aktifitas yang menghasilkan kepatuhan kepada-Nya. Karena itu, Nabi Muhammad SAW
bersabda, telah dijadikan untukku dan umatku seluruh persada bumi sebagai
masjid dan sarana penyucian (H.R. Bukhari dan Muslim melalui Jabir bin
Abdillah). Disini sekali lagi, bertemu dengan kata sujud dan masjid, dan
terpadunya aktivitas sujud yakni kepatuhan kepada Allah dan fungsi serta
peranan masjid.
0 comments:
Post a Comment